BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Perkembangan teknologi komputer saat ini
telah mengalami kemajuan yang amat pesat. Dalam hal ini komputer telah
diaplikasikan ke dalam alat-alat mesin perkakas di antaranya mesin bubut, mesin
miling, mesin sekrap, mesin bor, dan lain-lain. Hasil perpaduan teknologi
komputer dan teknologi mekanik inilah yang selanjutnya dinamakan CNC (Computer
Numerically Controlled). Sistem pengoperasian CNC menggunakan program yang
dikontrol langsung oleh computer dengan bahasa numerik. Secara umum konstruksi
mesin perkakas CNC dan sistem kerjanya adalah sinkronisasi antara computer dan
mekaniknya. Jika dibandingkan dengan mesin perkakas konvensional yang setara dan
sejenis, mesin perkakas CNC lebih unggul baik dari segi ketelitian (accurate), ketepatan
(precision), fleksibilitas, dan kapasitas produksi. Sehingga, di era modern seperti
saat ini banyak industri-industri mulai meninggalkan mesin-mesin perkakas konvensional
dan beralih menggunakan mesin-mesin perkakas CNC.
Secara garis besar pengertian mesin CNC
adalah suatu mesin yang dikontrol oleh computer dengan menggunakan bahasa
numerik (perintah gerakan yang menggunakan angka dan huruf) sesuai setandart
ISO. Sebagai contoh: apabila pada layar monitor mesin kita tulis M03 spindel
utama mesin akan berputar dan apabila kita tulis M05, spindel utama mesin akan
berhenti berputar. Mesin CNC tingkat dasar yang ada pada saat ini dibagi
menjadi dua kelompok, yaitu mesin CNC Two Axis atau yang lebih dikenal dengan
mesin bubut (lathe machine) dan mesin CNC three axis atau yang lebih dikenal
dengan mesin frais (milling machine).
· Mesin
bubut CNC secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua sebagai berikut:
1. Mesin
bubut CNC Training Unit (CNC TU).
2. Mesin bubut CNC Production Unit (CNC PU).
· Kedua
mesin tersebut mempunyai prinsip kerja yang sama, akan tetapi yang membedakan
kedua tipe mesin tersebut adalah penggunaannya di lapangan. CNC TU dipergunakan
untuk pelatihan dasar pemrograman dan pengoperasian CNC yang dilengkapi dengan
EPS (External Programing Sistem). Mesin CNC jenis Training Unit hanya mampu
dipergunakan untuk pekerjaan-pekerjaan ringan dengan bahan yang relatif lunak.
· Sedangkan
mesin CNC PU dipergunakan untuk produksi massal. Mesin ini dilengkapi dengan
assesoris tambahan seperti sistem pembuka otomatis yang menerapkan prinsip kerja
hidrolis, pembuangan tatal, dan sebagainya.
Gerakan mesin bubut CNC dikontrol oleh
komputer, sehingga semua gerakan yang berjalan sesuai dengan program yang
diberikan, keuntungan dari sistem ini adalah memungkinkan mesin untuk
diperintah mengulang gerakan yang sama secara terus-menerus dengan tingkat
ketelitian yang sama pula.
1.2 Tujuan
Kerja Praktek
Kerja peraktek
adalah suatu mata kuliah yang harus diikuti oleh mahasiswa sebagai syarat untuk
mencapai jenjang Sarjana Teknik Mesin.Kerja
Praktek (KP) dilaksanakan dengan tujuan agar mahasiswa memiliki kemampuan
secara profesional dalam menyelesaikan masalah-masalah yang ada dalam dunia
kerja atau dunia industri selain itu mahasiswa dapat melakukan penelitian aplikasi
teknik mesin di dunia industri, dengan bekal ilmu yang diperoleh selama masa
kuliah.
1.3 Manfaat
dan Sasaran Kerja Praktek
Program kerja
peraktek ini adalah salah satu program studi yang efisien untuk mahasiswa,
karena manfaatnya dapat dirasakan oleh mahasiswa dengan tujuan langsung dalam
dunia kerja. Dan Kerja Praktek diarahkan pada organisasi/instansi/perusahaan
yang bergerak di bidang teknik mesin baik itu proses produksi, permesinan,
perawatan maupun aplikasi komputer yang berkaitan dengan bidang teknik mesin.
Sehingga mahasiswa dapat menambah ilmu pengetahuan dibidang aplikasi teknik
mesin.
1.4 Metodologi
Kerja Praktek
Data-data yang
menunjang hasil penulisan ini didapa dengan cara –cara metode pengumpulan data
:
1.
Metode
Observasi : digunakan untuk memperoleh data-data dari suatu proses pengamatan
langsung dan digunakan sebagai bahan penulisan.
2.
Metode
Tanya Jawab : digunakan untuk memperoleh data-data secara langsung dari sumber
informasi.
3.
Metode
Experimen : berfungsi untuk mengetahui wawasan dunia industri dan mengetahui
proses kerja dilapangan
1.5 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang harus diketahui pada Mesin CNC Two Axis (Mesin Bubut) yaitu
sebagai berikut:
1. Pengertian
mesin CNC.
2. maintenance
mesin CNC Two Axis ( Mesin Bubut ).
3. Sistem
pengoprasian mesin CNC Two Axis ( Mesin Bubut ).
1.6 Sistematika Penulisan
Penulis akan menyajikan penulisan
laporan kerja peraktek dalam lima bab yang diuraikan secara singkat dan
sistematis. Setiap bab akan saling bekaitan dimana bab yang berada pada bagian
sebelumnya merupakan pedoman untuk bab-bab selanjutnya. Masing-masing bab
sebagai pokok bahasan terbagi menjadi beberapa sub pokok pembahasan yang secara
garis besar terdiri dari :
BAB I : PENDAHULUAN
Pada
bab ini dibahas mengenai latar belakang masalah, tujuan kerja praktek, Manfaat
dan sasaran kerja praktek, metodologi kerja praktek, rumusan masalah,
sistematika penulisan.
BAB II : PROFIL PERUSAHAAN
Pada
bab ini menjelaskan tentang berdirinya perusahaan CV. Solutech Indonesia Jaya,
visi dan misi perusahaan, produksi perusahaan.
BAB III : TINJAUAN PUSTAKA
Pada
bab ini dibahas mengenai gambaran teori dasar tentang pengertian cara
kerja mesin CNC, sistem pengoperasian
mesin CNC.
BAB
IV : PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
Pada
bab ini membahas tentang apa yang saya pelajari selama KP ( Kerja Praktek )
yaitu sistem pengoprasian Mesin CNC Bubut pada CV. solutech Indonesia Jaya.
BAB V :
PENUTUP
Pada
bab ini dibahas mengenai kesimpulan dan saran yang di peroleh selama kerja praktek.
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Perusahaan
CV Solutech Indonesia Jaya adalah
perusahaan yang bergerak di bidang Mechanical, Electrial, dan Dies yang
beralamat di Bekasi Griya asri II blok D.1 No. 79 Rt.005 Rw. 015 Desa Sumber
Jaya Kec. Tambun Selatan Kab. Bekasi. CV Solutech Indonesia Jaya ini didirikan
pada Tanggal 05 Juli 2010 oleh Eko Purwanto dengan karyawan 9 orang.
CV Solutech Indonesia Jaya sebagai
perusahaan pembubuatan dies yang berusaha melakukan improvement secara
berkesinambungan dengan melibatkan seluruh karyawan untuk :
•
Memberikan pelayanan terbaik pada customer ( pelanggan ) dengan cara
membuat produk yang berkualitas tinggi dengan cost yang kopentitive.
•
Menjaga lingkungan perusahaan dan masyarakat sekitar dengan cara
meminimalisasi pencemaran terhadap udara, tanah, dan air.
•
Mengelola keselamatan kerja dilingkungan perusahaan sebagai bagian dari
keaamanan untuk mencapai keberhasilan.
•
Memenuhi peraturan perundangan dan persyaratan lain yang berlaku, serta
menjalin hubungan baik pemerintahan, masyarakat, supplier, seluruh karyawan dan
pihak-pihak yang terkait dengan cara merespon dan melakukan tindakan dengan
cepat terhadap semua keluhan customer ( pelanggan ) dan masyarakat untuk
mencapai hasil yang telah ditetapkan.
2.2 Visi dan Misi CV. Solutech
Indonesia
Visi:
Membangun karya unggul yang mampu
menjawab tantangan dan menjadi pemain handal di era global melalui pengembangan
progam rancangan rekayasa teknik yang bermutu, kreaktif, inovatif, integrative,
dan tepat guna.
Misi:
Mampu menghasilkan produk yang
berkualitas dan selalu mengutamakan kepuasan pelanggan ( Customer Satisfaction
).
2.3 Mechanical CV. Solutech
Indonesia
Untuk menunjang pengembangan,
operasional dan kelangsungan suatu industri. Mechanical system merupakan suatu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, kami “Solutech Indonesia Jaya” senantiasa
melakukan inovasi-inovasi tepat guna yang mengacu pada teknologi terkini juga
merupakan terobosan dalam dunia teknologi.
2.4 Electrical CV. Solutech
Indonesia
Untuk menjalankan mesin dan operational
dalam suatu industri electrical sangatlah dibutuhkan dalam hal ini diperlukan
sebuah main panel / panel distribusi yang akan mengatur dan mendistribusikan
arus listrik agar pembagian dapat diatur atau dikontrol sehingga efisiensi
distribusi tenaga listrik dapat di optimalkan.
2.5
Conveyor
Siystem CV. Solutech Indonesia
Seiring dengan kebutuhan system material
handling maka diperlukan konveyor system yang integratif yang berguna untuk
transfer barang maupun material. Kami “Sholutech Indonesia Jaya” akan membantu
pembuatan konveyor system sesuai dengan kebutuhan dan jenisnya yang tepat
sehingga membantu proses produksi dengan pencapain efisiensi yang tinggi dan
tepat guna.
2.6 Automation Siystem CV. Solutech
Indonesia
Automation merupakan inovasi teknologi
untuk pengoprasian mesin dengan akurasi tinggi sehingga menghasilkan suatu
produk yang berkualitas serta mempercepat dan mempermudah suatu proses
produksi. Maka dengan automation meminimalisir angka kecelakaan kerja untuk
jenis pekerjaan yang mengandung resiko.
2.7 Customer CV. solutech Indonesia
No.
|
Customer
|
Scope Of Work
|
1
|
PT.
Krasa Inti Steel
|
•
Stand Engine Terios, Grand Max-Project PT. Astra Daihatsu
• Jig Welding project PT Asno Horie
• Checking Ficture Rear Bumper-Project
PT. Sugity Creatve
• Moulidng Kanban Tray-Project PT.
Mahsing
• Jig & C/F Project Daihatsu
Granmax
• Repair cooling tower & cooling
system
• Hydrolic Control System
• Pattern Project D40 For die casting
|
2
|
PT.
Ingress Malindo Venture
|
•
Jig, Dies & C/F Project Suzuki Futura
•
Machine Roll
|
3
|
PT.
Indonesia Perkasa
|
•
Design & Manufacture jig door trim press machine
•
Mesin Durability Chamber
•
Checking Ficture
|
4
|
PT.Apm
Armada Autopart
|
•
Pola Plong Mat Floor Daihatsu Gran Max
•
Datum CNC assy rear engine
|
5
|
PT.
Adyawinsa Staming
|
•
Patern Projec Daihatsu D01
|
6
|
PT.
Fuji Technica Indonesia
|
•
Trolley dan Patern Projec Nissan
|
7
|
PT.
Nusa Toyotetsu Corp
|
•
Patern dan Cheeking Ficture
|
8
|
PT.
Metindo Era Sakti
|
•
Jig, Dies dan Cheeking Ficture
|
Tabel
2.1 Daftar customer
2.8 Struktur Organisasi Perusahaan
CV Solutech Indonesia Jaya menganut
struktur organisasi fungsional yang terpusat, dimana setiap fungsi bertanggung
jawab kepada atasannya masing-masing. Struktur organisasi fungsional terbagi
atas tiga fungsi besar yaitu fungsi produksi, fungsi pemasara, serta fungsi
keuangan dan adminitrasi. kewenangan tertinggi berada pada executive board yang
terdiri dari wakil-wakil pemegang saham, dibantu oleh beberapa managing director. jabatan tertinggi dalam direktorat
dipegang oleh direktur manager yang membawahi general manager dan seterusnya
sampai pada tingkat asisten manager, supervisor,group head, dan workers.
Adapun
uraian dari masing-masing fungsi adalah sebagai berikut:
1.
Fungsi Produksi
Bertugas
membuat perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi dari sema kegiatan
produksi serta menentukan kualitas standar mutu yang ditetapkan dari mulai
bahan baku sampai menjadi produk, baik bahan yang diimport maupun yang local.
2. Fungsi
Pemasaran
bertugas
membuat perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi dan pengembangan produk
yang akan dipasarkan serta mempersiapkan pelayanan purna jual kepada pelanggan,
promosi, diskon, repair, spare part, dan memperhitungkan peluang dan persaingan
dalam pemasaran.
3. Fungsi
Keuangan dan Adminitrasi
bertugas
melaksanakan pekerjaan yang berkaitan dengan pencatatan, pengendalian , dan
pengawasan keluar masuknya keuangan perusahaan baik jangka pendek, menengah,
dan jangka panjang. pengaturan sumber daya manusia ( man power ) mulai dari
perencanaan, perekrutan, penempatan, pengembangan, serta pemutusan hubungan
kerja.
Adapun struktur organisasi dapat terlihat pada bagan
sruktur organisasi yang terlampir.
BAB
III
TINJAUAN
PUSTAKA
3.1 Pengertian Mesin CNC
Mesin CNC singkatan dari
Computer Numerically Controlled merupakan suatu mesin yang dikontrol oleh komputer dengan
menggunakan bahasa numerik (data perintah dengan kode angka, huruf dan simbol)
sesuai standart ISO.
Sistem kerja teknologi CNC ini akan lebih sinkron antara
komputer dan mekanik, sehingga bila dibandingkan dengan mesin perkakas yang
sejenis, maka mesin perkakas CNC lebih teliti, lebih tepat, lebih fleksibel dan
cocok untuk produksi masal. Dengan dirancangnya mesin perkakas CNC dapat menunjang
produksi yang membutuhkan tingkat kerumitan yang tinggi dan dapat mengurangi
campur tangan operator selama mesin beroperasi.
Dari
segi jenisnya, mesin perkakas CNC dapat dibagi menjadi tiga jenis, antara lain:
1. Mesin
CNC 2A yaitu mesin CNC 2 axis (Mesin Bubut), karena gerak pahatnya hanya pada
arah dua sumbu koordinat (aksis) yaitu koordinat X, dan koordinat Z, atau
dikenal dengan mesin bubut CNC.
2. Mesin
CNC 3A (Mesin Milling) yaitu mesin CNC 3 axis atau mesin yang memiliki gerakan
sumbu utama kearah sumbu koordinat X, Y, dan Z, atau dikenaldengan Mesin
Milling CNC.
3. Mesin
CNC kombinasi, yaitu mesin CNC yang mampu mengerjakan pekerjaan bubut dan milling
sekaligus, dapat pula dilengkapi dengan peralatan pengukuran sehingga dapat
melakukan pengontrolan kualitas pembubutan/pengoprasian pada benda kerja yang
dihasilkan.
Mesin CNC (Computer Numerically Controlled ) pada umumnya mesin CNC yang sering digunakan pada tingkat dasar
adalah Mesin CNC Two Axis atau yang lebih dikenal dengan mesin bubut (lathe
machine) dan mesin CNC three axis atau yang lebih dikenal dengan mesin milling
(milling machine).
3.1.1
Mesin
CNC Two axis ( Mesin Bubut )
Mesin
bubut CNC secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua yaitu:
1. Mesin
Bubut CNC Training Unit ( CNC TU )
2. Mesin
Bubut CNC Production Unit ( CNC PU )
Kedua mesin tersebut mempunyai prinsip
kerja yang sama, akan tetapi yang membedakan kedua tipe mesin tersebut adalah
penggunaan pada saat di lapangan. Sedangkan Mesin CNC TU dipergunakan untuk
pelatihan dasar pemograman dan pengoprasian CNC yang dilengkapi dengan EPS (
External Programing Sistem ). Mesin jenis training unit hanya mampu
dipergunakan untuk pekerjaan- pekerjaan ringan dengan bahan relative lunak.
Sedangkan mesin CNC PU dipergunakan untuk Produksi missal, sehingga mesin ini
dilengkapi dengan assesoris tambahan seperti sistem pembuka otomatis yang
menerapkan prinsip kerja hidrolis, pembuangan tatal, dan sebagainya.
Gerakan Mesin Bubut CNC dikontrol oleh
komputer, sehingga gerakan yang berjalan sesuai dengan program yang diberikan,
keuntungan dari sistem ini adalah memungkinkan mesin untuk diperintah mengulang
gerakan yang sama secara terus menerus dengan tingkat ketelitian yang sama dan
akuarat.
3.1.2
Perinsip
Kerja Mesin CNC
Two axis ( Mesin Bubut )
Mesin Bubut CNC TU-2A mempunyai prinsip
gerakan seperti halnya mesin bubut konvensional yaitu gerakan kearah melintang
dan horizontal dengan sistem koordinat sumbu X dan Z. Prinsip Kerja mesin bubut
CNC TU-2A juga sama dengan mesin bubut konvensional yaitu benda kerja yang
dipasang pada cekam bergerak sedangkan
alat potong diam.
Untuk
gerakan arah pada mesin bubut diberi lambing sebagai berikut:
1. Sumbu
X untuk gerakan arah melintang tegak lurus terhadap sumbu putar
2. Sumbu
Z untuk arah gerakan memanjang yang sejajar dengan sumbu putar.
3.1.3
Mesin
CNC Three Axis (Milling Machine).
Pada prinsipnya, cara kerja Mesin CNC
Milling ini adalah benda kerja dipotong
oleh sebuah pahat yang berputar dan kontrol gerakannya diatur oleh komputer
melalui program yang disebut G-Code. Komputer ini merupakan komponen yang
sangat penting dan sangat vital dalam sistem kontrol numerik. Komputer dapat
memecahkan persamaan-persamaan matematika dan pekerjaan yang sulit dalam waktu
singkat. Selain itu sebuah computer dapat dengan mudah memahami bentuk dan ukuran
benda kerja, fungsi kontrol dari mesin dan operasi pengerjaannya.
Keuntungan
penggunaan mesin CNC antara lain adalah :
1. Kemampuan
mengulang pada saat pembuatan benda kerja, mesin CNC ini mampu mengulangi
membuat beberapa benda dengan bentuk yang sama persis dengan aslinya.
2. Mesin
CNC dapat digunakan untuk berbagai bentuk pengerjaan dan bermacam-macam kontur
sesuai dengan kebutuhan.
3. Kemampuan
kerja Mesin CNC dapat memproduksi benda kerja secara terus menerus dengan hasil
yang baik, sehingga dapat meningkatkan produktifitas pengerjaan.
3.2
Dasar-Dasar
Mesin Bubut CNC
Mesin CNC (Computer Numerical Control)
merupakan salah satu jenis dari sekian banyak mesin NC (numerical Control),
yaitu mesin yang dikendalian secara numerik. Oleh karena masih ada jenis mesin
NC lain, yaitu mesin DNC (Direct Numerical Control) dan ANC (Adaptive numerical
Control). Pada dasarnya, konstruksi dari sebuah mesin NC seperti CNC terdiri
dari dua bagian utama, yaitu bagian sistem pengendali dan bagian mesin
perkakas. Pada bagian pengendali, berisi sistem-sistem yang dipergunakan untuk
mengendalikan gerakan mesin perkakas (gerakan alat potong). Adapun pada bagian
mesin perkakas berisi bagian-bagian mekanik yang bergerak dimana perkakas
potong terpasang.
Berdasarkan uraian tersebut, ternyata
mesin NC ini merupakan penyempurnaan sistem pengoperatsan mesin dari cara
konvensional (menggunakan tenaga manusia) menjadi menggunakan kendali
elektronika (otomation). Sejalan dengan itu, muncul pertanyaan apa sebenarnya
yang dimaksud dengan mesin NC? Mesin NC adalah:
a)
Suatu mesin kemana kita masukan perintah
berupa angka dan hurup (masukan data).
b)
Suatu mesin yang memahami, memproses, dan menghitung data (Pemrosesan
data).
c) Suatu mesin yang meneruskan data dan
harga terhitung, dan mengubahnya dalam bentuk perintah-perintah (keluaran data),
dan
d) Suatu mesin yang mentaati perintah
(pelaksanaan).
Berdasarkan keempat pengertian tersebut,
dapat disimpulkan bahwa mesin NC seperti CNC adalah suatu mesin yang mampu
menerima masukan data dalam bentuk perintah, memproses, dan mengeluarkannya
dalam bentuk gerakan-gerakan pada perkakas potong.
3.2.1 Mengenal Panel
Kontrol
Gambar skematis panel kontrol adalah sebagai berikut
Gambar 3.1 Monitor CNC
A. Penjelasan Panel kontrol mesin (Machine
Control Panel)
B. Papan ketik CNC (CNC keyboard)
3.2.2
Layar
Layout
Gambar
3.2 Layar Layout
Penjelasan
untuk gambar di atas adalah :
Penjelasan
bagian-bagian tampilan layar Sinumerik 802 S/C
No.
|
Bagian
|
Singkatan
|
Penjelasan
|
1
|
Area operasi yang sedang aktif
|
MA
|
Mesin
|
PA
|
Parameter
|
||
PR
|
Programming
|
||
DI
|
Services
|
||
DG
|
Diagnosis
|
||
2
|
Status Program
|
STOP
|
Program
Berhenti
|
RUN
|
Program
sedang berjalan
|
||
RESET
|
Program
dibatalkan
|
||
3
|
Mode Pengoperasian
|
JOG
|
Pergeseran
eretan manual
|
MDA
|
Input manual
dengan fungsi Automatic
|
||
AUTO
|
Automatic
|
||
4
|
Status Display
|
SKP
|
Blok dilewati
Blok program yang
diberi tanda garis miring (/) di depan nomer blok diabaikan selama eksekusi program
|
DRY
|
Dry Run Feed
Gerakan pergeseran
eretan dilaksanakan dengan
gerak makan yang telah ditentukan dalam
data gerak makan yang sudah ditetapkan pada seting Dry Run
|
||
No.
|
Bagian
|
Singkatan
|
Penjelasan
|
|
|
ROV
|
Rapid traverse override
Penambahan kecepatan gerak juga
terjadi pada gerakan Rapid
|
SBL
|
Single Block
Pelaksanaan
program dengan eksekusi tiap blok
program
|
||
M1
|
Programmed Stop
Ketika fungsi ini aktif, program akan
berhenti pada blok dimana MO1 dituliskan.
Pada kasus ini, pesan "5 stop
M00/M01 is active" muncul pada
layar.
|
||
PRT
|
Program
test
Pengujian program
yang telah dituliskan
|
||
5
|
Operational massage
|
1
|
Stop : NO NC Ready
|
2
|
Tombol
reset
|
||
3
|
Stop : EMERGENCY
STOP Active
|
||
4
|
Stop : Alarm
active with stop
|
||
5
|
Stop :
MOO/M01 active
|
||
6
|
Stop : Block ended in SBL
Mode
|
||
7
|
Stop : NC STOP active
|
||
No
|
Bagian
|
Singkatan
|
Arti
|
|
|
8
|
Wait : Read- in enable missing
|
9
|
Wait
: Feed enable missing
|
||
10
|
Wait : Dwell time active
|
||
11
|
Wait :
Auxiliary fuction acknowl. missing
|
||
12
|
Wait : Axis enable missing
|
||
13
|
Wait : Exact Stop not reached
|
||
14
|
Wait : For Spindle
|
||
15
|
Wait : eed Overide to 0%
|
||
16
|
Stop : NC block incorrect
|
||
17
|
Wait : Block search Active
|
||
18
|
Wait : No. spindle enable
|
||
19
|
Stop : NC block incorrect
|
||
6
|
Program Name
|
Program Name
|
Nama program
|
7
|
Alarm line
|
Alarm
|
Baris alarm hanya muncul jika suatu alarm NC atau
PLC sedang aktif. baris alarm berisi no alarm dan criteria reset
|
8
|
Working
Windows
|
Working Windows
|
Wait : Block search active
|
9
|
Recall symbol
|
|
Wait : No. spindle enable
|
No
|
Bagian
|
Singktan
|
Penjelasan
|
10
|
Menuextension
|
|
ETC muncul jika
simbol muncul di atas tombol softkey, fungsi lanjutan akan muncul. Fungsi ini dapat
diaktifkan dengan tombol ETC.
|
11
|
Vertical
Menu
|
|
Apabila simbol
ini muncul di atas tombol softkey fungsi menu lebih lanjut akan muncul. Ketika
tombol VM ditekan, fungsi ii akan muncul di layar dan dapat dipilih dengan menggunakan kursor UP dan
kursor DOWN.
|
12
|
Feedrate
override
|
%
|
Di sini ditampilkan penambahan feed rate gerak makan actual.
|
13
|
Gear box
|
|
Di sini ditampilkan tingkatan gigi
spindel 1....5
|
14
|
Sepindel
sepeed override
|
%
|
Di sini
ditampilkan penambahan kecepatan spindel
|
Tabel 3.1 Penjelasan bagian-bagian
tampilan layar Sinumerik 802 S/C
3.2.3
Area Operasi
Fungsi dasar CNC dikelompokkan dalam area operasi berikut :
Gambar
3.3 Area Operasi Sinumerik 802 S/C Base line
Pemindahan daerah operasi :
Tekan tombol area “Machine” untuk bisa langsung masuk pada area
operasi mesin.
Gunakan
tombol pemindahan area operasi untuk kembali dari semua area operasi ke menu
utama.
Tekan tombol pemindahan area operasi dua
kali untuk kembali ke area operasi sebelumnya. Sesudah sistem kontrol
dihidupkan, secara default akan muncul area operasi mesin.
Softkey adalah
tombol di bawah layar yang berfungsi sebagai tulisan yang tertera pada layar di
atas tombol soft key tersebut. Gambaran fungsi soft key yang
paling sering digunakan yaitu seperti di bawah ini :
Gambar
3.4 Gambaran fungsi softkey pada Sinumerik 802 S/C
3.2.4
Tingkatan-tingkatan Proteksi
Titik-titik sensitif dari sistem kontrol
diproteksi menggunakan password untuk mencegah terjadinya pengisian dan
perubahan data. Akan tetapi, operator bisa memilih tingkatan titik-titik
sensitif dari sistem kontrol diproteksi menggunakan password untuk
mencegah terjadinya pengisian dan perubahan data. Akan tetapi, operator bisa
memilih tingkatan.
•
Tool offsets
•
Zero offsets
•
Seting data
•
RS232 setings
3.2.5
Keselamatan Kerja
Simbol petunjuk keselamatan kerja yang ada
pada mesin harus diperhatikan dengan seksama. Simbol tersebut adalah :
Danger
(Bahaya)
: mengindikasikan bahwa situasi sangat berbahaya yang mana bila diabaikan akan
menyebabkan kematian atau cidera yang serius atau kerusakan peralatan yang
fatal.
Warning
(Peringatan)
: mengindikasikan bahwa berpotensi menimbulkan situasi berbahaya yang mana bila
diabaikan akan menyebabkan kematian atau cidera yang serius atau kerusakan
peralatan yang fatal.
Caution
(Perhatian)
: Kata caution yang digunakan dengan simbol keselamatan kerja mengindikasikan
adanya potensi berbahaya, yang jika diabaikan, bisa menyebakan cidera kecil
atau menengah atau kerusakan peralatan.
Caution
(Perhatian)
: Kata caution yang digunakan tanpa simbol keselamatan kerja mengindikasikan
adanya potensi berbahaya, yang jika diabaikan, bisa menyebakan kerusakan
peralatan.
Notice
(Pemberitahuan)
: menunjukkan informasi yang berhubungan dengan produk atau bagian-bagian
penting dari dokumentasi yang memerlukan perhatian khusus.
3.2.6
Mesin Perkakas CNC dan Tata Nama Sumbu
Koordinat
Mesin perkakas CNC adalah mesin perkakas
yang dalam pengoperasian proses penyayatan benda kerja oleh pahat dibantu
dengan kontrol numerik komputer atau CNC (Computer Numerical Control).
Untuk menggerakkan pahat pada mesin perkakas CNC disepakati menggunakan sistem
koordinat. Sistem koordinat pada mesin bubut CNC (Gambar 3.6) adalah sistem
koordinat kartesian dengan dua sumbu yaitu sumbu X , dan sumbu Z. Sistem
koordinat tersebut bisa dipindah-pindah titik nolnya untuk kepentingan
pelaksanaan seting, pembuatan program CNC dan gerakan pahat. Titik- titik nol
yang ada pada mesin bubut CNC adalah titik nol Mesin (M), dan titik nol benda
kerja (W).
Gambar
3.5 Mesin Perkakas CNC
Gambar 3.6 Sistem koordinat pada mesin bubut CNC,
dan titik nol yang ada di mesin bubut CNC
Gambar
3.7 Layar monitor dan tombol-tombol Mesin CNC
BAB IV
PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
4.1
Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek
Kerja praktek
dilaksanakan dari tanggal 11 Juni 2012 sampai dengan 10 Agustus 2012 selama 8 minggu. Waktu kerja praktek adalah dari hari Senin sampai dengan
Jumat, dari
pukul 08.00 sampai dengan pukul 16.30 wib. Secara umum, kegiatan yang dilakukan selama kerja praktek
adalah sebagai berikut:
1)
Minggu
pertama:
·
Pengenalan
lingkungan kerja
·
Masuk
ke jalur proses produksi
2)
Minggu
kedua:
·
Belajar
mengunakan mesin milling manual
3)
Minggu
ketiga:
·
belajar mengunakan mesin CNC Two Axsis (
mesin bubut )
4)
Minggu
keempat:
·
Belajar membaca gambar
·
Belajar membuat gambar dies
5)
Minggu
kelima
dan minggu ke enam:
·
Belajar memahami bagian PPIC ( Pleaning
production inventory control )
·
Belajar membuat data cheek sheet
6)
Minggu
ketujuh
dan minggu ke delapan:
·
Belajar di Bagian Finishing
Program kerja
praktek ini adalah salah satu program studi yang efisien untuk mahasiswa,
karena manfaatnya dapat dirasakan oleh mahasiswa dengan tujuan langsung dalam
dunia kerja. Dan Kerja Praktek ini diarahkan pada
organisasi/instansi/perusahaan yang bergerak di bidang teknik mesin baik itu
proses produksi, permesinan, perawatan maupun aplikasi komputer yang berkaitan
dengan bidang teknik mesin. Sehingga mahasiswa dapat menambah ilmu pengetahuan
dibidang aplikasi teknik mesin dan mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama
kerja
peraktek untuk menyelesaikan permasalahan di dunia
nyata.
Perkembangan teknologi komputer saat ini
telah mengalami kemajuan yang amat pesat. Dalam hal ini komputer telah
diaplikasikan ke dalam alat-alat mesin perkakas di antaranya mesin bubut, mesin
milling, mesin sekrap, mesin bor, dan lain-lain. Hasil perpaduan teknologi
komputer dan teknologi mekanik inilah yang selanjutnya dinamakan CNC (Computer
Numerically Controlled). Sistem pengoperasian CNC menggunakan program yang
dikontrol langsung oleh computer dengan bahasa nuerik.
Mesin
bubut CNC secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua yaitu:
1.
Mesin Bubut CNC Training Unit ( CNC TU )
2.
Mesin Bubut CNC Production Unit ( CNC PU
)
Kedua mesin tersebut mempunyai prinsip
kerja yang sama, akan tetapi yang membedakan kedua tipe mesin tersebut adalah
penggunaan di lapangan. Sedangkan Mesin CNC TU dipergunakan untuk pelatihan
dasar pemograman dan pengoprasian CNC yang dilengkapi dengan EPS ( External
Programing Sistem ). Mesin jenis training unit hanya mampu dipergunakan untuk
pekerjaan- pekerjaan ringan dengan bahan relative lunak. Sedangkan mesin CNC PU
dipergunakan untuk Produksi massal, sehingga mesin ini dilengkapi dengan
assesoris tambahan seperti sistem pembuka otomatis yang menerapkan prinsip
kerja hidrolis, pembuangan tatal, dan sebagainya.
4.3.1 Langkah- langkah Menghidupkan
Mesin Bubut CNC
Sebelum menghidupkan mesin, pastikan
bahwa arus listrik sudah terhubung ke mesin CNC.
a. Pompa Oli hidrolik (yang berada di
sebelah kanan eretan) dipompa 3 kali, sampai di eretan keluar pelumas.
b. Hidupkan mesin dengan cara
memposisikan kunci power supply dan saklar utama pada posisi ON
A
B
Gambar 4.1 a. Gambar Pompa Oli Hidrlik Gambar 4.1 b.
Gambar Saklar Utama
c.
Menghidupkan control CNC /Monitor dengan cara menekan tombol NC ON,
kemudian tunggu sebentar sampai proses booting selesai dan muncul
tampilan di layar seperti gambar di bawah.
Gambar 4.2 Tombol Monitor Mesin CNC
d. Mengaktifkan Referensi Mesin
Untuk mengaktifkan referensi mesin, maka
ditekan tombol referensi, kemudian tekan tombol gerakan pahat ke arah +Z sampai
referensi ditemukan (lihat posisi kecepatan gerak makan (feed rate), jangan
pada posisi nol) . Setelah itu tekan tombol +X sampai referensi ditemukan.
Tampilan di layar menjadi :
Gambar 4.3 Tampilan layar mesin CNC
e. Spindle dihidupkan dengan menekan
tombol spindel start, maka di layar akan tampil rpm putaran
spindel, dan spindel mesin berputar.
Gambar 4.4
Tampil
rpm putaran spindel
4.3.2
Menggerakkan
Pahat Secara Manual
Untuk menggerakkan pahat secara manual
dilakukan dengan cara menekan tombol jog. Setelah itu pahat bisa digerakkan ke
arah sumbu X (diameter), atau arah sumbu Z (memanjang). Hal tersebut dilakukan
dengan tombol gerakan sumbu (-Z, +Z, -X atau +X).
a. Menggerakkan
pahat Ke arah sumbu Z
Tombol untuk menggerakan pahat Setelah tombol jog
ditekan
Gambar 4.5 Menggerakkan pahat Ke arah sumbu Z
b.
Menggerakkan pahat ke arah sumbu X
Gambar 4.6 Menggerakkan pahat ke
arah sumbu X
4.4
Mematikan Mesin
Bubut CNC Dengan Sistem Control Sinumerik 802S/C
Prosedur mematikan mesin (Shut down)
mesin bubut CNC lebih sederhana dari pada cara menghidupkan. Akan tetapi proses
mematikan ini hanya dilakukan kalau proses pembelajaran sudah selesai, dan
jangan menghidupkan dan mematikan berkali-kali pada satu pertemuan pelajaran.
Langkah-langkah
mematikan adalah sebagai berikut :
a. Pada
area Jog jauhkan pahat dari cekam atau benda kerja (hal ini dilakukan agar
tangan kita tidak tergores pahat ketika membersihkan mesin)
b. Tekan
tombol NC OFF pada inverter (warna merah)
c. Matikan saklar utama (ke arah OFF)
Catatan
:
Sebelum mesin CNC siap dioperasikan,
mesin CNC harus dihidupkan dengan langkah-langkah tertentu. Langkah- langkah
untuk menghidupkan mesin bubut CNC adalah sebagai berikut :
1)
Pastikan bahwa arus listrik sudah terhubung ke mesin frais CNC
2)
Lakukan pelumasan melalui pompa hidrolik
3)
Hidupkan saklar utama
4)
Tombol inverter diposisikan ON atau NC ON
5) Aktifkan referensi mesin frais CNC
dengan menekan tombol Jog, reference point, tekan tombol +Z
sampai referensi tercapai, kemudian tekan tombol +X sampai referensi tercapai
6)
Tekan tombol spindle start right
7)
Tekan tombol spindle stop
4.5 Pencekaman
Benda Kerja di Mesin Bubut CNC
Setelah mesin dihidupkan dan
mengaktifkan referensi mesin, maka sebelum mesin digunakan untuk melakukan
seting pahat. Sebelum melakukan seting pahat harus dipahami dahulu prinsip
pencekaman benda kerja dan pemasangan benda kerja, serta pemahaman tentang alat
potong (pahat) yang digunakan pada mesin bubut CNC pada umumnya.
Alat pencekam benda kerja adalah seperti berikut:
cekam rahang empat
sepindel mesin bubut cekam rahang tiga
collet
face plate
Gambar 4.7 Alat pencekam/ pemegang benda
kerja proses bubut
Pemilihan cara pencekaman tersebut di atas,
sangat menentukan hasil proses bubut. Pemilihan alat pencekam yang tepat akan
menghasilkan produk yang sesuai dengan kualitas geometris yang dituntut oleh
gambar kerja. Misalnya apabila memilih cekam rahang tiga untuk mencekam benda
kerja silindris yang relatif panjang, hendaknya digunakan juga senter jalan
yang dipasang pada kepala lepas, agar benda kerja tidak tertekan.
Gambar
4.8 Benda kerja yang relatif panjang dipegang oleh
cekam
rahang tiga dan didukung oleh senter putar
4.6
Pahat
Pahat
pada mesin CNC biasanya menggunakan pahat sisipan dari bahan karbida, seperti
terlihat pada Gambar 4.9
Gambar
4.9 Pahat bubut sisipan (inserts), dan pahat sisipan yang dipasang
pada
pemegang pahat (tool holders)
4.6.1
Pemasangan
Pahat
Pemasangan
pahat dilakukan dengan cara menjepit pahat pada rumah pahat (tool post).
Usahakan bagian pahat yang menonjol tidak terlalu panjang, supaya tidak terjadi
getaran pada pahat ketika proses pemotongan dilakukan. Posisi ujung pahat harus
pada sumbu kerja mesin bubut, atau pada sumbu benda kerja yang dikerjakan.
Posisi ujung pahat yang terlalu rendah tidak direkomendasi, karena menyebabkan
benda kerja terangkat, dan proses pemotongan tidak efektif .
A B
Gambar 4.10 A Rumah pahat Gambar 4.10 B Kode warna pahat
Pahat sisipan yang diproduksi oleh
pembuat pahat memiliki kode warna tertentu sesuai dengan bahan benda kerja yang
akan dikerjakan dan kondisi pemotongan. Kode warna biru berarti untuk
mengerjakan baja, kode warna kuning adalah pahat untuk mengerjakan baja tahan
karat, dan kode warna merah untuk pengerjaan besi tuang ( lihat gambar 4.10 B ).
4.6.2
Data Pemotongan (Cutting data)
Biasanya data pemotongan disertakan pada
kemasan pahat sisipan, seperti pada gambar di bawah.
Gambar
4.11 Data pemotongan Pahat
Beberapa kerusakan pada pahat ( troubleshooting ) dan cara mengatasinya dapat dlihat pada table
di bawah.
Tabel
Gambar 4.1 troubleshooting
Pahat
4.6.3
Seting Pahat (Tool Offset) dan Pemindahan Titik Nol (Zero Offset)
Sebelum dilakukan proses setting, maka
referensi mesin harus diaktifkan terlebih dahulu. Proses mengaktifkan referensi
pahat dimaksudkan untuk mengidentifikasi posisi tempat pahat pada posisi paling
jauh dari spindle mesin (posisi X maksimal, dan posisi Z maksimal). Angka yang
tercantum pada sumbu X dan sumbu Z sesudah mengaktifkan referensi berbeda-beda
untuk setiap jenis mesin , dan ukuran mesin (disetting di perusahaan mesin).
Apa yang tertera di layar sebelum, dan sesudah mengaktifkan referensi dapat
dilihat pada gambar di bawah ini.
Sebelum
referensi
Gambar 4.12 Tampilan layar sebelum referensi
Sesudah
referensi aktif
Gambar 4.13 Tampilan layar sesudah referensi
Sesudah mengaktifkan referensi , dilakukan
juga mengaktifkan spindle (memutar spindle) dengan menekan tombol spindle
start, sehingga pada layar akan mampak putaran spindle pada rpm tertentu.
Hal tersebut terlihat pada gambar di bawah ini.
Tampilan
di layar ketika Spindle dihidupkan
Gambar 4.14 Tampilan
di layar ketika Spindle dihidupkan
Sesudah proses mengaktifkan referensi,
maka pahat bisa digerakkan dengan menggunakan tombol gerakan pahat ke arah
sumbu X dan sumbu Z
Gambar
4.15 Gerakan arah sumbu Z
Tombol untuk menggerakan pahat
Gambar
4.16 Gerakan arah sumbu X
Agar dapat menulis program CNC dan
memahami apa yang ditulis, maka berikut ini dipaparkan mengenai dasar- dasar
pemrograman CNC dan kode-kode instruksi pemrograman CNC. Hal ini harus dipahami
lebih dahulu sebagai dasar pemahaman penulisan program CNC.
4.7 Ringkasan
Kode Intruksi Program CNC
Kode-kode instruksi untuk pembuatan
program CNC yang sering digunakan di sini akan dijelaskan sesuai urutan
penggunaan kode yang digunakan dalam suatu program CNC. Penjelasan dan gambar
yang digunakan diambil dari buku Referensi yang dibuat oleh perusahaan Siemens
(2003). Ringkasan Instruksi yang digunakan secara ringkas dijelaskan di bawah.
a.
G54, Pencekaman Benda Kerja Dan Pergeseran Titik Nol Mesin Ke Titik Nol Benda
Kerja.
Pergeseran
titik nol memberitahukan secara pasti titik nol benda kerja dari titik nol
mesin. Pergeseran ini dihitung setelah benda kerja dicekam pada pencekam di
mesin dan harus diisikan pada parameter titik nol (zero offset). Pergeseran
titik nol diaktifkan melalui program CNC dengan menuliskan G54 (lihat gambar di
bawah), atau pergeseran titik nol yang lain, misalnya G55, G56, atau G57.
Gambar 4.17 Pemindahan titik nol dari M ke W
Format :
N... G54: berarti titik nol benda kerja
diaktifkan.
4.7.1 Pengertian Pemrograman
Pemrograman adalah suatu urutan perintah
yang di susun dari tiap blok perblok untuk member masukan pada mesin CNC
tentang apa yang harus di kerjakan. Pemrograman dibutuhkan untuk melaksanakan
perintah jalannya alat potong, guna mencapai yujuan atau hasil yang diinginkan
.
Fungsi-fungsi
pemograman:
a. G00
: Gerakan maksimal tanpa menyayat
b. G01
: Gerakan penyayatan lurus
c. G02
: Gerakan melingkar berlawanan jarum jam
d. G03
: Gerakan melingkar searah jarum jam
e. G33
: Pembubutan ulir
f. G84
: Siklus pembubutan memanjang
g. G73
: siklus pemboran dengan pemutusan tatal
h. G78
: siklus pembubutan ulir
i.
G88 : siklus pembubutan melintang
j.
G91 : Pemrograman absolute
k. G92
: Pemrograman Inkremental
l.
M03: Putaran sumbu utama searah jarum jam
m. M05:
Sumbu utama berhenti
n. M06:
Ganti pahat
o. M30:
Menutup Program
p. M99:
Parameter pembubutan melingkar
q. F :
Kecepatan putaran sepindel
r.
H :
Ketebalan tiap kali menyayat
Untuk
pemrograman pada mesin CNC di perlukan beberapa metode yaitu :
a.
metode pemrograman.
b.
bahasa pemrograman.
1.
Metode
Pemrograman
Metode
pemrograman yang sering digunakan dalam pekerjaan mesin CNC adalah :
a. Metode
Incremental
Metode
Incremental adalah suatu metode
pemrograman dimana titik pusatnya referensinya selalu berubah. yaitu, titik
akhir yang dituju menjadi titik eferensi yang baru untuk ukuran berikutnya.
b. Metode Absolute
Metode
Absolute adalah suatu metode
pemrograman dimana titik pusat referensinya tetap yaitu hanya satu titik atau
tempat yang di jadikan referensi untuk semua ukuran berikutnya.
Apabila di awal program CNC ditulis G90,
maka pemosisian pahat yang diperintahkan menggunakan koordinat absolute dari titik nol benda kerja.
Titik nol benda kerja adalah sebagai titik nol absolute atau (0,0,0). Lihat gambar di bawah untuk memahami hal
tersebut.
Gambar
4.18 Pengukuran Absolute dan Incremental
Jadi
pembedaan kedua metode di atas yaitu:
Jika menggunakan metode incremental titik referensinya selalu
berubah-ubah di setiap pererakan pada titik akhir yang dituju. Sedangkan metode
absolute titik referensinya tetap
hanya pada satu titik saja (tidak berubah-ubah).
Format :
N…G90 : berarti sistem pengukuran
absolut diaktifkan
N…G91 ; berarti sistem kordinat yang
digunakan adalah incremental.
Kode G91 berarti sistem pengukuran yang
digunakan menggunakan koordinat relatif atau incremental. Pergeseran pahat
diprogram dari tempat pahat berada ke posisi berikutnya. Titik nol (0,0,0)
berada di ujung sumbu pahat. G91 biasanya digunakan di awal sub rutin (sub program).
2.
Bahasa
Pemrograman
Bahasa pemrograman
adalah suatu format perintah dalam suatu blok dengan menggunakan kode huruf,
angka, dan symbol. Mesin CNC dilengkapi perangkat komputer yang di singkat MCU.
MCU yaitu suatu perangkat yang berfungsi untuk menterjemahkan bahasa kode
kedalam bentuk gerakan persumbuan sesuai dengan perintah program yang telah di
buat. Kode-kode bahasa dalam mesin CNC dikenal dengan kode G, M, dan Alarm ( fungsi G,M, dan Kode Alarm ) kode-kode ini
sudah di standarkan oleh ISO atau badan internasional lainnya.
Contoh pemrograman Absolute
penyusunan
program Absolute perhitungannya
didasarkan pada satu titik referensi. Nilai X adalah diameter, sedangkan nilai
Z adalah jarak dari titik referensi kearah memanjang. untuk lebih jelasnya
ikuti ilustrasi program sebagai berikut:
s
b a
c
e d
f
Gambar 4.19 contoh gambar Absolute
susunan
program untuk finishing
N
|
G
|
X
|
Z
|
F
|
00
|
92
|
2500
|
0
|
|
01
|
M03
|
|
|
|
02
|
00
|
800
|
0
|
35
|
03
|
01
|
800
|
-600
|
35
|
04
|
01
|
1500
|
-1800
|
35
|
05
|
01
|
2100
|
-1800
|
35
|
06
|
01
|
2100
|
-2800
|
35
|
07
|
01
|
2500
|
-2800
|
35
|
08
|
00
|
2500
|
0
|
|
09
|
M30
|
|
|
|
Tabel 4.2 contoh program Absolute
Keterangan
:
· N
= Nomor urutan program
· G
= Blok perintah fungsi G dan M
· X
= Sumbu “X”
· Z
= Sumbu “Z”
· F
= kecepatan Feed ( alat potong )
Keterangan
dari program diatas adalah sebagai berikut:
N00 = Informasi di sampaikan pada mesin
bahwa posisi pahat pada diameter 25mm tepat di ujung benda ( G92 X 2500 Z0 ).
N01 = Mesin diperintahkan memutarkan
spindel chuck searah jarum jam ( M03 ).
N02 = Pahat diperintahan maju lurus
tidak menyayat ( G00 X 800 Z0 ) dari titik S ke titik A.
N03 = Pahat diperintahkan menyayat lurus
memanjang ( G01 X 800 Z-600 F35 ) dari titik A ke B.
N04 = Pahat di perintahkan menyayat
tirus ( G01 X 1500 Z-1800 F35) dari titik B ke C.
N05 = Pahat diperintahkan menyayat mundur
lurus (G01 X 2001 Z-1800 F35) dari titik C ke D.
N06 = Pahat diperintahkan menyayat lurus
memanjang ( G01 X 2100 Z-1800 F35 ) dari titik D ke E.
N07 = Pahat diperintahkan mundur lurus (
G01 X 2500 Z-2800 F35 ) dari titik E ke F.
N08 = Pahat diperintahkan gerak cepat
tidak menyayat ( G00 X 2500 Z0 ) dari titik F kemali ke titik S.
N09 = mesin diperintahkan untuk selesai
atau program telah berakhir ( M30 ).
contoh
program Incremental
Gambar 4.20 contoh gambar Incremental
susunan
program untuk finishing
N
|
G
|
X
|
Z
|
F
|
00
|
91
|
|
|
|
01
|
M03
|
|
|
|
02
|
01
|
00
|
-3200
|
90
|
03
|
01
|
1000
|
-2000
|
90
|
04
|
00
|
-1000
|
-5200
|
|
05
|
M03
|
|
|
|
Tabel 4.3 contoh program Incremental
Keterangan
:
· N
= Nomor urutan program
· G
= Blok perintah fungsi G dan M
· X
= Sumbu “X”
· Z
= Sumbu “Z”
· F
= kecepatan Feed ( alat potong )
Keterangan
dari program diatas adalah sebagai berikut:
N00
= Informasi di sampaikan pada mesin dengan program inkemental
N01
= Mesin di perintahkan memutar spindel chuck Searah jarum jam (M03)
N02 = Pahat di perintahkan menyayat
lurus memanjang (G01 X00 Z-300 F90)
N03
= Pahat di perintahkan menyayat tirus (G01 X1000 Z-2000 F 90)
N04 = Pahat di perintahkan mundur lurus
tidah menyayat (G00 X-1000 Z5200
N05
= Mesin di perintahkan untuk mengakhiri program (M30)
Format :
N…G90 : berarti sistem pengukuran
absolut diaktifkan
N…G91 ; berarti sistem kordinat yang
digunakan adalah incremental.
Kode G91 berarti sistem pengukuran yang
digunakan menggunakan koordinat relatif atau
incremental. Pergeseran pahat diprogram dari tempat pahat berada ke posisi
berikutnya. Titik nol (0,0,0) berada di ujung sumbu pahat. G91 biasanya
digunakan di awal sub rutin (sub program).
4.7.2
T,
Pemanggilan Pahat
Pahat yang digunakan dipilih dengan
menuliskan kata T diikuti nomer pahat, misalnya T1, T2, T3. Nomer pahat bisa
dari angka bulat 1 sampai 32000. Di sistem kontrol maksimum 15 pahat yang bisa
disimpan pada waktu yang sama. Apabila akan mengganti pahat, maka pada program
CNC ditulis T diikuti angka nomer pahat yang dimaksud.
Format :
N....
N.... T1; berarti pahat 1
diaktifkan
N...
N… T4 ; berarti pahat
diganti dengan pahat 4.
a.
Mengaktifkan Kompensasi
Pahat
Beberapa pahat memiliki panjang dan
diameter yang berbeda. Untuk mengaktifkan perbedaan tersebut, maka sesudah
menulis nomer pahat (misalnya T1), kemudian diikuti D dengan nomer kompensasi
yang dimaksud. Harga kompensasi pahat disimpan pada parameter tool
correction (lihat gambar di bawah). Harga D adalah antara 1 sampai 9
tergantung bentuk pahat yang digunakan. Pada program CNC. apabila D tidak
diprogram, maka harga D yang digunakan adalah D1, apabila D0 berarti pergeseran
harga pahat tidak aktif.
Gambar 4.21 Pergeseran posisi pahat (tool offset)
yang diperlukan
b.
F,
Gerak Makan Pahat
Gerak makan F adalah kecepatan
pergerakan pahat yang berupa harga absolut . Harga gerak makan ini berhubungan
dengan gerakan interpolasi G1, G2, atau G3 dan tetap aktif sampai harga F baru
diaktifkan di program CNC. Satuan untuk F ada dua yaitu mm/menit apabila
sebelum harga F ditulis G94, dan mm/putaran apabila ditulis G95 sebelum harga
F. Satuan mm/putaran hanya dapat berlaku apabila spindel berputar.
Format
:
N....
N...
G94 F100:berarti harga gerak makan 100 mm/menit
N...
M3 S1000
N...
G95 F2: berarti gerak makan 2 mm/putaran
c.
G0,
Gerak Cepat Lurus
G0 berfungsi untuk menempatkan
(memposisikan) pahat secara cepat dan tidak menyayat benda kerja. Semua sumbu
bisa bergerak secara simultan sehingga menghasilkan jalur lurus (lihat gambar
di samping). Perintah G0 akan selalu aktif sebelum dibatalkan oleh perintah
dari kelompok yang sama, misalnya G1, G2, atau G3.
Gambar
4.22 Gerak cepat dengan G0
Format :
N...
N... G0 X40 Z25; gerak cepat aktif
menuju koordinat yg ditulis
4.7.3 G96 , G97 Dan S, Kecepatan
Potong Konstan
Fungsi G96 adalah untuk mengatur
kecepatan potong. Apabila G96 ditulis kemudian diikuti S, berarti satuan untuk
S adalah m/menit, sehingga selama proses pembubutan menggunakan kecepatan
potong konstan. G97 berarti pengaturan kecepatan potong konstan OFF, sehingga
satuan S menjadi putaran spindel konstan dengan saruan putaran per menit (rpm).
Format
:
N…
G96 S120 LIMS = F…: kecepatan potong konstan 120 m/menit
N…
N…
G97 ; kecepatan potong konstan OFF
Catatan :
LIMS berarti batas atas putaran spindel.
Apabila menggunakan G96 harus diprogram harga putaran maksimal, karena untuk
G96 putaran spindel akan bertambah cepat ketika diameter mengecil dan menjadi
tidak terhingga ketika diamater 0 (misalnya pada proses facing). Harga F
yang digunakan akan ikut terpengaruh apabila menggunakan G95 dengan satuan
mm/putaran.
Untuk mengaktifkan jumlah putaran
spindel mesin frais CNC digunakan S diikuti dengan jumlah putaran per menit.
Arah putaran spindel mengikuti perintah kode M, yaitu M3 putaran searah jarum
jam, dan M4 putaran berlawanan arah jarum jam. Sedangkan perintah M5 putaran
spindel berhenti.
Format
:
N... M3
N...
G97 S1500; berarti putaran spindel searah jarum jam 1500 rpm.
N...
Contoh
Program
Nama Program : LRS1.MPF
N10
G54 G90 T1 M3 S1500 F100
N15
G0 X44 Z2
N20
X39
N30
G1 Z-60
N40 X42
0 G0 Z2
N60
X37
|
|
N80 X42
N90 G0 Z2
36
N100 X36
N110 G1 Z-40
N120 X38
N130 Z-60 60 40
N140
X44
N150
G0 Z5
N160
X50
N170
M5
N180
M2
Sesudah program ditulis dan disimpan di
mesin bubut CNC, maka langkah untuk memeriksa program dan menjalankannya adalah
sebagai berikut :
contoh
produk pin CV. Solutech Indonesia jaya
Gambar 4.23 Produk PIN CV.
Soluteck Indonesi Jaya
4.8 Memeriksa Program CNC Yang Telah Ditulis
Periksa apakah ada kesalahan penulisan
pada setiap blok program. Kalau ada yang salah dibetulkan terlebih dahulu
(Biasanya kalau ada program yang salah akan ada peringatan/alarm dari sistem
kontrol mesin CNC).
Harus
di periksa apakah
blok
program sudah
diperiksa
dengan benar
Gambar 4.24 Program CNC
Kalau
sudah yakin bahwa program sudah benar, maka dilanjutkan dengan menjalankan
program (eksekusi program) tanpa menggunakan benda kerja.
4.8.1
Menjalankan
Program Tanpa Benda Kerja Perblok
Untuk memeriksa jalannya pahat yang
sedang melaksanakan tiap blok program, maka diperiksa dahulu jalannya program
tanpa memasang benda kerja. Dalam hal ini perlu diperiksa apakah jalannya pahat
atau program CNC sudah benar. Langkahnya adalah :
a. Naikkan posisi pahat dengan menekan
tombol +Z pada mode Jog, sehingga posisi pahat relatif jauh di atas
ragum.
b.
Pastikan program yang akan dicoba sudah ada di area monitor
c.
Tekan
tombol auto
d.
Tekan
tombol single block
e. Tekan tombol Cycle start
Jika
menjalankan program CNC tiap blok, maka untuk tiap blok tombol cycle start ditekan.
f. Periksa jalannya pahat, apakah sudah
menggambarkan jalannya pahat sesuai dengan program yang dibuat. Ketika
menjalankan program di mesin, sebagai operator anda harus cepat bereaksi jika
dirasa ada kesalahan.
Apabila ada kesalahan segera tekan tombol reset atau cycle
stop.
atau
Atau,
kalau kondisinya membahayakan tekan tombol emergency stop
g.
Apabila jalannya pahat
benar, maka berarti program yang dibuat/ditulis tidak ada kesalahan yang
membahayakan mesin dan operator, maka berikutnya diperiksa dengan menjalankan
program secara menerus.
h. Tekan automatic,
kemudian tekan cycle start.
Simulasi
jalannya pahat tanpa benda kerja adalah seperti gambar berikut.
Gambar 4.25 Simulasi jalannya pahat
4.8.2 Menjalankan Program Untuk
Membuat Benda Kerja
1. Memasang benda kerja pada ragum dan Seting titik
nol lagi (kalau ragum menggunakan stopper, maka tidak usah diseting
lagi).
2.
Menekan
tombol Automatic
3.
Menekan tombol cycle start, sehingga hasilnya sebagai berikut :
Pada mesin CNC virtual
(simulator)
Gambar 4.26 Mesin CNC virtual (simulator)
Setelah benda kerja jadi, kemudian
periksa ukuran benda kerja (menggunakan jangka sorong atau mikrometer).
Bandingkan ukuran benda kerja dengan yang tertulis pada gambar kerja. Kesalahan
ukuran hasil proses pemesinan dengan menggunakan mesin bubut CNC ada beberapa
sebab yaitu:
•
kesalahan seting titik nol
•
kesalahan seting pahat
•
kesalahan pencekaman benda kerja
•
kesalahan program CNC.
Apabila ada kesalahan ukuran maka empat penyebab kesalahan di atas
harus dicek lagi.
BAB
V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
1. Mesin
CNC ini mampu membuat ulang benda kerja dengan bentuk gambar yang sama.
2. Kemampuan
kerja mesin lebih teliti, akurat, waktu pengerjaannya lebih cepat, dan hasilnya
lebih bagus atau lebih halus di bandingkan mesin perkakas biasa.
3. Mesin
CNC dapat digunakan untuk berbagai bentuk pengerjaan dan bermacam-macam kontur
sesuai dengan kebutuhan.
4. Kemampuan
kerja Mesin CNC dapat memproduksi benda kerja secara terus menerus dengan hasil
yang baik, sehingga dapat meningkatkan produktifitas pengerjaan.
5.2 SARAN
1. Setiap
penyelesaian pemograman sebaiknya harus di cek ulang agar pekerjaan yang di
hasil sesuai dengan keinginan.
2. Pengoprasian
mesin bubut harus di simulasikan terlebih dahulu agar tidak terjadi kesalahan
dan pekerjaan tidak berulang-ulang.
3. Melakukan
pengecekan pada setingan titik nol, pencekraman benda kerja, dan settingan
pahat agar tidak terjadi kesalahan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Direktoriat
Pengawasan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja, 1999.
Modul
Mesin CNC Two Axis ( Mesin Bubut ).
Bima Prima: Jakarta.
2. EMCO
MAIER Ges.m.b.H. (2009). Easy Learning,Easy Machining, Emco Industrial
Training Courseware. Diambil pada tanggal 1 Desember 2009.
3. Schneider,G.Jr.
(2006). Cutting Tool Applications. Diambil pada tanggal 5 Juni 2006.
4. Setyardjo
Djoko M.J. 1995 Mesin CNC Two Axis (
Mesin Bubut ). Pradnya Paramitha: Jakarta.
5. Siemens.(2003).
Operation and Programming 08/2003 Edition Sinumerik 802S base line, Sinumerik
802C base line Turning. Federal Republic of Germany: Siemens AG .
ada lgii gga bahan makalah tetangg mesin (mesin apa jja, trsrah lloh, asal jgn mesin jahit :P
BalasHapusterima kasih abang buat referensinya, semoga sukses selalu...
BalasHapusboleh ndak minta gambar2 buat lengkapan laporan kang..balas via email ya
BalasHapusKepada YTH
BalasHapusSaudara/ Saudari
Bapak / Ibu
Bag. Import Dept
/ Dir. Pimpinan
Dengan Hormat,
Bersamaan dengan ini perkenalkanlah Kami dari PT. PRESSTI ASIA INDONESIA, yang bergerak di bidang jasa pengurusan barang import mencoba mengajukan penawaran jasa kepada Bapak / Ibu dalam hal pengurusan barang import dan pengiriman nya, baik via laut dan via udara dengan berbagai alternatif solusi yang Kami ajukan di antaranya:
- DOOR TO DOOR (EXWORK), DIRECT NEGARA ASAL
- DOOR TO PORT (FOB TERMS ), TERIMA DI AGENT KAMI BARANG DI ANTAR (BOKING SO NOMER)
- TRANSHIPPMENT SINGAPORE, CONSIGNEE AGENT SINGAPORE
- PORT TO DOOR (CIF, C&F)CUSTOM CLEARANCE JASA RESMI, PUNYA IZIN LEGALITAS IMPORT PEMILIK BARANG
- PORT TO DOOR (CIF, C&F) SEWA BENDERA (UNDER NAME) JASA RESMI & BORONGAN, IZIN LEGALITAS IMPORT KAMI
Adapun keterangan jasa dan harga sebagaimana tertera di attachment :
Demikian penawaran dan perkenalan yang Kami (PT. PRESSTI ASIA INDONESIA)ajukan, semoga menjadi bahan pertimbangan buat (Saudara/ Saudari, Bapak/Ibu ) untuk menjalin kerjasama dan menjadi mitra Kami (PT. PRESSTI ASIA INDONESIA) dan Kami berharap kira nya (Saudara/ Saudari, Bapak/Ibu) dapat meluangkan waktu untuk dapat hadir ketempat Kami apabila terjalin kerjasama atau Kami siap ketempat (Saudara / Saudari, Bapak/Ibu) agar terjalin kerjasama yang baik dan berkesenambungan itu harapan besar buat
Kami (PT. PRESSTI ASIA INDONESIA)
Moto Kami : Kesuksesan Anda menjadi kesuksesan Kami, Solusi dari Kami semoga menjadi kepercayaan Anda
Best regards,
IZAL
PT. PRESSTI ASIA INDONESIA
GRAHA PRESSTI
Jl. Raya Lenteng Agung Kav. 22 No. 20
Jakarta Selatan 12610 Indonesia
HP : 081210437277
email : izalpressticargo@gmail.com
kalau boleh saya minta filenya dong mas, kirim via email @prasetyantoekoadi.eap@gmail.com
BalasHapusmas bisa kirim fileny mas buat referensi buat jurnal mas kirim ke email sinaga rafles 501 @ gmail.com makasih mas
BalasHapusKpd Bpk/ibu
BalasHapusBagian purchasing
Ketika anda sedang memilih pelumas,
Pastikan Educati menjadi pilihan anda.
Educati pelumas High Quality produk,
Yang melakukan pengembangan produk
Sesuai tuntutan teknologi, dan solusi
Energi yang paling efisien, inovatif dan bertanggung jawab.
Kemajuan teknologi baru sedang diperkenalkan
Setiap hari, oleh karena itu kami bekerja
untuk mengembangkan berbagai jenis pelumas
industri, otomatif, dan jenis-jenis tertentu lainnya.
Pelumas tidak ditentukan berdasarkan waktu/ jam
Mesin, atau berdasarkan jarak (km), tetapi berbasis
Hasil uji lab. Umur pelumas sangat tergantung pada kondisi kerja peralatan/
Mesin dan lingkungan disamping kualitas pelumas itu sendiri.
Peralatan kerja berat, dan lingkungan yang memudahkan
Kontaminasikan mempererat penggantian pelumas.
Educati, adalah solusi terbaik untuk mesin dan peralatan anda
Dalam katalog ini kami telah memilih produk yang paling popular
Disektor ini, namun kami memiliki berbagai macam produk tertentu
Yang anda inginkan. Untuk hal-hal lebih detail,
mohon dapat mrnghubungi marketing kami.
Salam sejahtera
Tommy. K
081310849918